Pengertian Penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi
dua:
1. Orang yang tinggal di
daerah tersebut,
2. Orang yang secara hukum
berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk
tinggal di situ.Misalkan bukti
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi.geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi.geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
Distribusi Penduduk
Persebaran penduduk secara umum adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu
wilayah atau Negara.Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
1.
Persebaran penduduk berdasarkan
geografis
2.
Persebaran penduduk berdasarkan
administrasi pemerintahan
·
Persebaran Penduduk di Indonesia
Persebaran penduduk erat kaitannya dengan tingkat hunian
atau kepadatan penduduk Indonesia yang tidak merata. Sekitar 60% penduduknya
tinggal di Pulau Jawa yang hanya memiliki luas ± 6,9% dari luas wilayah daratan
Indonesia. Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, berikut ini :
1. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian. Kepadatan penduduk
berdasarkan lahan pertanian dapat dibedakan atas kepadatan penduduk agraris dan
kepadatan penduduk fisiologis.
a. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara
jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.
b.Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara
jumlah penduduk total (baik yang bermata pencaharian sebagai petani ataupun
tidak) dengan luas lahan pertanian.
2. Kepadatan Penduduk Umum (Aritmatik) Kepadatan aritmatik merupakan
perbandingan antara jumlah penduduk total (tanpa memandang mata pencaharian)
dengan luas wilayah (baik lahan pertanian ataupun tidak). Untuk perhitungan
kependudukan di Indonesia, kita menggunakan perhitungan kepadatan penduduk umum
(aritmatik).
3. Kepadatan Penduduk Ekonomi Kepadatan penduduk ekonomi adalah besarnya
jumlah penduduk pada suatu wilayah didasarkan atas kemampuan wilayah yang
bersangkutan.
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa,
antara lain karena pulau Jawa:
a. Sebagai pusat pemerintahan.
b. Sebagian besar tanahnya merupakan tanah
vulkanis yang subur.
c. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan
industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
d. Tersedia berbagai jenjang dan jenis
pendidikan.
e. Memiliki sarana komunikasi yang baik dan
lancar.
·
Upaya mengatasi Persebaran
Peduduk yang Tidak Merata
Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan.
Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya
pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti
Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak
buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
a. Munculnya permukiman liar.
b. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh
masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
c. Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
d. Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan
lain-lain.
Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk
meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.Upaya-upaya tersebut adalah:
1. Pemerataan pembangunan.
2. Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah
yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
3. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat
tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
Untuk mengatasi
kepadatan penduduk, pemerintah menggalakkan program transmigrasi. Adapun
jenis-jenis transmigrasi yang ada adalah :
a.
Transmigrasi umum, yaitu
transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah ditujukan untuk penduduk yang
memenuhi syarat.
b.
Transmigrasi spontan/swakarsa,
yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri. Pemerintah
hanya menyediakan lahan pertanian dan rumah.
c.
Transmigrasi lokal, yaitu
transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi.
d.
Transmigrasi khusus/sektoral,
yaitu transmigrasi yang dilakukan karena penduduk terkena bencana alam.
e.
Transmigrasi bedol desa, yaitu
transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut pejabat-pejabat
pemerintahan desa.
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria
(ukuran) tertentu.Da-sar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan
adalah umur, jenis kelamin, mata penca-harian, dan tempat
tinggal.Pengelompokkan penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan
kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang
kependudukan.
Contoh : Dengan mengetahui jumlah penduduk usia
7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar
yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar.
a. Komposisi Penduduk Menurut Pola Demografi
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin.Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3
yaitu:
- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk
negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar
penduduk usia muda.
- Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk
berusia dewasa.
- Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk
berusia tua.
b. Berdasarkan Aspek Sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status
perkawinan.
Komposisi penduduk menurut pendidikan :Berdasarkan tingkat atau jenjang
pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD,
SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk
menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
c. Berdasarkan Aspek Ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat
pendapatan.
Komposisi penduduk menurut pekerjaan :Penduduk dapat dikelompokkan
berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan
tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani,
pengusaha dan sopir,dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar