Adsense Indonesia

Breaking News
SEO Reports for mathdahlan.blogspot.com

Jangan Lupa LIKE

Minggu, 06 April 2014

Tujuan Asesmen

Tujuan Asesmen
Taylor (2000) menyatakan bahwa tujuan dari asesmen itu ada beberapa macam, yaitu:
1.    Identifikasi Awal (Screening)
Screening ditujukan untuk mengidentifikasi atau menemukenali anak yang memiliki masalah akademik dan memerlukan layanan pendidikan khusus. Seorang anak yang harus diasesmen harus diidentifikasi terlebih
dahulu. Dimana asesmen dapat digunakan untuk menghadapi individu yang dipertimbangkan mengalami masalah yang beresiko tinggi.
2.    Menentukan serta menilai strategi dan program pembelajaran

Asesmen dilakukan untu menentukan strategi dan program pembelajaran yang sesuai, dimana informasi asesmen dapat digunakan dengan 4 cara, yaitu:
a.    Sebelum anak menerima layanan pendidikan khusus, guru umum membantunya dalam menentukan program pembelajaran yang tepat.
b.    Prosedur asesmen dapat menentukan keefektifan strategi dan program pembelajaran.
c.    Asesmen dapat memberikan informasi prereferal untuk mendokumentasikan kebutuhan rujukan formal.
d.   Informasi ini dapat dimanifestasikan dalam program pendidikan yang diindividualkan pada anak-anak yang membutuhkan layanan pendidikan khusus.

3.    Menentukan tingkat prestasi dan kebutuhan pendidikan
Anak-anak yang menerima layanan pendidikan khusus harus diidentifikasi kebutuhannya. Caranya adalah dengan mengevaluasi tingkat kemampuan setiap anak, yang terdiri dari pengukuran pra akademik, akademik, dan keterampilan sosial.

4.    Keputusan kelayakan layanan pendidikan
Data asesmen digunakan untuk menentukan kelayakan layanan pendidikan khusus karena pelayanan tersebut melibatkan pelabelan atau klasifikasi anak. Jika data yang terkumpul menunjukkan bahwa kemampuan anak rata-rata, maka ia tidak berhak memperoleh layanan pendidikan khusus.

5.    Keputusan penempatan program
Informasi asesmen harus digunakan sebagai pertimbangan untuk membuat keputusan penempatan pendidikan yang paling sesuai bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

6.    Mengembangkan program pendidikan yang diindividualkan
Jika seorang anak memperoleh layanan pendidikan khusus formal, ia harus memiliki program pendidikan yang diindividualkan (PPI) yang berfungsi sebagai kontrak untuk mengidentifikasi tujuan dan waktu pemberian layanan.

7.    Memonitor dan melaporkan kemajuan (evaluasi)
Berbagai prosedur digunakan untuk mendokumentasikan tingkat dan jenis prestasi dari tujuan yang telah ditetapkan. Berbagai informasi yang telah diperoleh digunakan untuk membuat modifikasi program.

Menurut Sumardi & Sunaryo (2006)
a.    Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi anak saat ini
b.    Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak
c.    Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya.
Menurut Salvia dan Yesseldyke seperti dikutif Lerner (1988: 54)
Asesmen dilakukan untuk lima keperluan yaitu :
a.    Penyaringan (screening)
b.    Pengalihtanganan (referal)
c.    Klasifikasi (classification)
d.   Perencanaan Pembelajaran (instructional planning)
e.    Pemantauan kemjuan belajar anak (monitoring pupil progress)
Berdasarkan hasil kajian dari teori-teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa : “Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat.
Popham (1995) dalam Mawardi (2011) menyatakan bahwa asesmen bertujuan antara lain untuk: 1) mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar, 2) memonitor kemajuan siswa, 3) menentukan jenjang kemampuan siswa, 4) menentukan efektivitas pembelajaran, dan 5) mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran.
Sementara menurut Diknas (2006) dalam Poerwanti, dkk.(2008) tujuan dari asesmen adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi selama mengikuti pembelajaran dan setelah proses pembelajaran berlangsung.
2.    Untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik, untuk bisa mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
3.    Untuk memantau kemajuan belajar dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didiksehingga secara dapat dilakukan pengayaan danremedial.
4.    Untuk memberikan umpan balik bagi pendidik dalammemperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
5.    Untuk memberikanpilihan alternatifpenilaian kepada guru.
6.    Untuk memberikan informasi kepada orang tua dankomite sekolah tentang efektivitas pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By